^^

^^

Ibu, Sebuah Perenungan

Ibu..
Ketika nuraniku terjatuh,
Yang membangkitkanku adalah kata-katamu..
Ketika jiwaku terpuruk,
Yang menyemangatiku adalah wajahmu..
Ketika pikiranku berkabut, yang menjernihkanku adalah suaramu..

Ibu..
Wajah sayumu mengisi kekosongan hatiku..
Tingkah ayumu menghibur kegersangan hariku..

Andai sosokmu tak pernah ada..
Andai hadirmu tak pernah nyata..
Seorang anak yang mulia bisa jadi anak yang hina..

Ibu..
Pabila cahaya rembulan dan bintang menyatu,
Takkan pernah menyamai terangnya hatimu..
Jikalau seluruh jagad raya diukur,
Takkan bisa menyamai besarnya kasihmu..

Sumpahku berbakti padamu,
Takkan pernah bisa membayar jasa-jasamu..
Entah dengan parameter apa..
Yang kutahu didalam hatiku telah tertanam sebuah nama..
Nama yang sungguh menyejukkanku,
Nama itu..
Namamu.. 
Ibu…

*** 
Ibu, 
bukti nyata kasih sayang Allah untuk kita..
Sosok yang tak pernah jemu menyayangi dan melayani kita.

Pernahkah kita mendoakan ibu didalam sujud panjang shalat kita disepertiga malam terakhir ?
Jika jawabannya iya. Anda sungguh beruntung.
Jika jawabannya tidak, mari kita renungi,
ibu kita yang keringatnya adalah kebahagiaan kita, rela bangun dimalam hari yang dingin, tak peduli betapa ia lelah karena pekerjaan rumah yang harus diselesaikan disiang hari, namun dia memilih bangun dari tidur lelapnya untuk menghadap Allah dengan penuh pengharapan, dengan sebait doa yang selalu dia minta pada-Nya, doa yang ditujukan untuk siapa ? untuk kita.
Karena tujuannya hanya satu, karena keinginannya hanya satu, yaitu kebahagiaan kita.

Pernahkah kita melakukan sesuatu dengan tujuan agar ibu kita bahagia ?
Jika jawabannya iya. Anda sungguh beruntung.
Jika jawabannya tidak, mari kita renungi,
sosok yang paling tahu apa yang kita rasakan setelah diri kita sendiri adalah ibu kita. Prinsip seorang ibu adalah, ketika anaknya bahagia, disitulah letak bahagianya juga. Sungguh mulia hati seorang ibu, dia mengerahkan seluruh kemampuannya hanya untuk membahagikan kita, anaknya. Walau dengan hal sepele menurut kita, ibu rela beberapa kali terkena api kompor yang panas, tersayat mata pisau yang tajam, terciprat minyak goreng yang panas, hanya demi memasak makanan yang lezat untuk kita, walau sebenarnya ibu tak menyukai makanan itu sendiri, namun tak dipedulikannya selama itu dapat membuat kita senang, nyaman, bahagia.
Ah.. memangnya sejak kapan ibu memikirkan perasaannya dan kesukaannya..
Karena tujuannya hanya satu, karena keinginannya hanya satu, yaitu kebahagiaan kita.

Pernahkah kita gelisah setengah mati ketika ibu kita terbaring sakit ?
Jika jawabannya iya. Anda sungguh beruntung.
Jika jawabannya tidak, Mari kita renungi,
Ibu mempunyai sisi hati yang dapat menembus hati kita. Karena ibu merasa kita adalah belahan jiwanya, ketika kita sakit, ibu akan ikut sakit, bahkan terkadang merasa lebih sakit dari kita. Ada dua beban yang dialami hati ibu ketika kita terbaring sakit, kegelisahan serta kekhawatiran yang berlebihan pada kondisi kita, ibu terkadang lupa kebutuhannya seperti makan dan mandi ketika mengurusi kita yang sedang sakit, karena didalam pikirannya hanya ada satu hal, yaitu kesembuhan kita, anaknya. Beban hati ibu yang lain adalah pura-pura tegar didepan kita yang sedang terbaring sakit, ketika itu, ibu ingin sekali meluapkan kesedihannya karena melihat buah hatinya yang sedang sakit, namun dia simpan rapat kesedihan serta airmatanya, dia menunggu saat-saat sunyinya malam untuk mengadu pada Allah, mengadukan apa yang dirasakannya, juga tak lupa mendoakan kesembuhan kita.
Karena tujuannya hanya satu, karena keinginannya hanya satu, yaitu kebahagiaan kita.

Teman, Jika kita seorang anak yang cuek terhadap ibu kita, maka ubahlah sikap kita. 
Walau sebenarnya ibu kita menerima saja apapun sikap kita, 
namun jangan tunggu sampai semuanya terlambat. 
Jangan tunggu sampai kita tak mendengar lagi panggilan sayangnya untuk kita.
Jangan tunggu sampai kita tak mencicipi lagi masakan-masakannya.
Jangan tunggu sampai kita tak melihat senyumannya diawal pagi kita.
Jangan tunggu sampai tak ada lagi yang mengerti perasaan kita.
Jangan tunggu sampai sosok itu pergi dalam hidup kita.
Jangan tunggu malaikat izrail datang mengambil nyawa ibu kita.
Jangan tunggu semua itu !

Berubahlah..
Mulailah dengan ungkapan sayang ataupun permintaan maaf atas kecuekan kita selama ini.

“Ibu, maafin kesalahan ananda selama ini, ananda sayang ibu..”

Dengan mengungkapkan kalimat itu di telinga ibu kita, takkan merendahkan derajat kita, malah akan membuat ibu kita merasa berarti dan bangga mempunyai kita, serta Allah akan meridhoi setiap langkah kita, insyaAllah ..
aamiiin.
Ayo, tunggu apa lagi..

“ Ucapkanlahlah kalimat itu pada ibu kita sehari 3 kali, atau sehari satu kali, atau sekali seminggu, atau sekali sebulan, atau sekali setahun, atau bahkan sekali seumur hidup, 
Ucapkanlah.. sebelum kalimat itu tak bisa diucapkan lagi, karena takdir Allah yang mendahului .”

Dari sahabat abu hurairah radiyalhu ‘anhu beliau berkata : Datang seorang pria laki-laki kepada rasulullah kemudian dia bertanya : Wahai rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau bersabda, “Ibumu”, Orang tersebut bertanya lagi,”kemudian siapa?”. Beliau bersabda,”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi,”kemudian siapa?”. Beliau bersabda,”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi,”kemudian siapa?”. Beliau bersabda,”Bapakmu” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”orangtua adalah pintu surga yang paling tengah, apabila kau mau maka sia-siakanlah pintu tersebut atau peliharalah. (HR, Tirmidzi).

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ammazing....
sungguh mengetuk hati.

Kunjungan pertama saya, Follow back my site oce...

Sonia Faiqah mengatakan...

Syukron :)

Posting Komentar