^^

^^

^Karena Aku seorang Muslimah^

Karena Aku seorang Muslimah, aku takkan mempermalukan diriku sendiri dihadapan orang-orang. Aku akan menjaga tingkah laku-ku agar tak menjatuhkan izzah-ku.

Karena Aku seorang Muslimah, aku hanya bisa diam ketika teman-temanku menanyakan pendapatku tentang seseorang yang sedang mereka bicarakan. Aku takut jikalau sampai kata-kata yang keluar dari mulutku merupakan gunjingan untuknya, termasuk ghibah. Biarlah teman-temanku tak suka mengajakku untuk ngobrol bersama mereka membicarakan teman-teman yang lain, aku bersyukur karena dengan itu bisa menjaga lisanku dari perkataan-perkataan yang sia-sia.

Karena Aku seorang Muslimah, aku hanya bisa tersenyum menahan tawa ketika adikku menceritakan hal-hal yang lucu padaku, aku hanya ingin mengikuti sunnah rasulullah saw yang intinya tersenyumlah ketika tertawa. Aku hanya ingin menjalankannya. Walau, pada akhirnya adikku berkata, “Kak, ceritaku ga lucu ya?”, aku hanya bisa tersenyum sekali lagi, seraya mencubit pipi adikku, aku berjanji akan menjelaskan perlahan-lahan pada adikku. Aku hanya ingin menjalankan sunnah rasulullah saw semampuku.

Karena Aku seorang Muslimah, aku hanya bisa terus menunduk ketika melintasi segerombolan anak laki-laki, biarlah mereka mengolok-olokku, aku hanya tidak ingin syetan bermain peran ketika tak sengaja aku melihat mereka atau mereka yang melihatku.

Karena Aku seorang Muslimah, aku hanya bisa menghindar ketika tak sengaja aku berjalan didepan yang bukan mahramku, aku lebih memilih memutar haluan berjalan lebih jauh jaraknya daripada berjalan didepan yang bukan mahramku. Seperti kata sahabat Nabi saw, “Aku lebih memilih berjalan didepan harimau daripada berjalan dibelakang seorang wanita.”, begitu pula bagiku, aku tak mau menjadi ancaman yang lebih besar dari seekor harimau itu untuknya, biarlah jarak yang jauh lebih aku senangi, daripada membawa kemudaratan baginya.

Karena Aku seorang Muslimah, aku harus benar-benar menjaga cara bicaraku, menyesuaikannya ketika berbicara dengan mahramku juga ketika bicara dengan yang bukan mahramku, aku harus mengatur nada suaraku agar tidak menjadi fitnah bagi mereka. Biarlah, aku lebih senang ketika para laki-laki tidak suka bahkan membenci gaya bicaraku, bagiku itu anugrah. Daripada sebaliknya, jika mereka suka dengan gaya bicaraku, bagiku itu musibah.

Karena Aku seorang Muslimah, aku harus menjaga pandanganku juga pandangan orang-orang terhadapku. Sebisa mungkin apa yang kupakai tidak mencolok ataupun menarik perhatian orang-orang disekitarku berada. Aku lebih senang memakai warna-warna yang lembut, agar tidak mudah ditangkap oleh mata. Semata-mata karena aku ingin menjaga hatiku juga hati orang-orang disekitarku.

Karena Aku seorang Muslimah, aku harus ikhlas menjalankan semua perintah-Nya, seperti menjaga hubungan baik dengan keluarga dan tetangga sekitar serta berbakti pada orang tua.

Karena Aku seorang Muslimah, aku harus belajar ikhlas menerima ketetapan Allah yang telah terjadi atasku, maupun yang belum terjadi atasku.

Karena Aku seorang Muslimah, aku pun harus ikhlas ketika ada seseorang yang datang melamarku, yang aku tahu dia adalah teman SMA-ku dulu, sayangnya, kedua orangtuaku tak menyetujui jika aku sampai bersedia menikah dengannya. Kurasa tak ada yang salah dengannya, dia seseorang yang mengerti tentang tujuan hidup, serta sosok imam yang baik menurutku, tapi bagi keluargaku dia cacat, hanya karena kaki kirinya yang pincang, dan hanya karena itu pula keluargaku tidak setuju.

Dan yang terakhir,
Karena Aku seorang Muslimah, aku harus berani mengambil sikap selama itu baik untukku dan untuk agamaku, tentu akan aku lakukan. Dan saat itu hati kedua orangtuaku luluh, tepat pada saat mereka mendengar jawaban atas pertanyaan yang mereka lontarkan padaku,

“Nak, mengapa kau bersikeras menikah dengannya, dia cacat, apa yang membuatmu begitu yakin menikah dengannya?”

Aku menjawab,

“Karena Aku seorang Muslimah,, Aku tak perlu suami dengan dua kaki yang sempurna untuk menuntunku menuju surga-Nya….”

Alhamdulillah, Mata kedua orangtuaku berkaca-kaca mendengarnya. 

Semua berkat doa dan keyakinan.
Ya, Karena Aku seorang Muslimah.

***

“Bisakah kita seperti ini ?” :)

Entah apa yang saya pikirkan sehingga sosok muslimah seperti ini terlintas dan menjadi inspirasi bagi saya.
tetapi, semoga bisa menjadi inspirasi juga bagi kalian.
semoga bermanfaat.



2 komentar:

Ogi Dani Sakarov mengatakan...

izin share ...

Sonia Faiqah mengatakan...

Tafadol :)

Posting Komentar